26 Februari 2012
Pengertian
Menurut Soeharto, proyek merupakan suatu kegiatan yang terlaksana dalam batas waktu terbatas dengan sumber daya yang terbatas pula untuk menghasilkan suatu hal tertentu. Sedangkan menurut Project Body of Knowlegde (PMBOK), proyek berarti sebuah usaha yang dilakukan untuk membuat sebuah produk ataupun layanan.
Beberapa contoh pelaksanaan proyek pada industry manufacture antara lain adalah :
·         Pembangunan Gedung bertingkat
·         Pembangunan Jalan raya / tol
·         Pembangunan jembatan
·         Dan lain sebagainya
Batasan
Pada prinsipnya, proyek terbagi atas 3 (tiga) unsur atau ciri khas, yaitu :
1.       Jangka waktu terbatas (temporary)
2.       Hasil akhir (goal) telah ditentukan sebelumnya
3.       Sumber daya telah ditentukan
Ketiga batasan yang disebut diatas bisa disebut juga sebagai triangle constraint, ketiga batasan tersebut saling mempengaruhi. Sehingga jika salah satu sisi tidak sesuai dengan target maka akan berpengaruh dengan sisi yang lain. Ketika sebuah proyek berjalan, manajemen harus mampu mengintegrasikan masing – masing komponen dengan menambahkan komponen keamanan sebagai unsur tengahnya.
 







Namun perkembangan dalam manajemen proyek telah memperluas batasan menjadi 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen – komponen tersebut adalah :
1.       Budget
2.       Scope
3.       Resources
4.       Schedule
5.       Quality
Komponen diatas masing – masing memiliki resiko, baik resiko yang sudah diprediksi maupun yang tidak dapat diprediksi. Tugas manajemen proyek agar proyek tetap dapat terlaksana dengan me-maintain resiko tersebut agar tidak mengganggu jalannya proyek. Manajemen juga diharapkan untuk mampu me-manage permasalahan yang terjadi baik itu dalam lingkup teknis maupun dalam lingkup social yang disesuaikan dengan demografi ataupun keadaan lokasi proyek.
PMBOK
Pada awalnya, manajemen proyek bukan dianggap sebagai sebuah cabang keilmuan. Untuk itulah beberapa ahli manajemen yang tergabung dalam Project Management Institute (PMI) menyusun sebuah standar istilah dalam bidang manajemen proyek yang disebut A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide). PMBOK terdiri atas 42 proses yang digabungkan menjadi 5 proses dasar yaitu Inisiasi, Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan dan pengendalian serta Penutupan. selain kelima proses dasar tersebut, terdapat 9 area pengetahuan dasar yaitu :
1.       Integration management
2.       Scope
3.       Time
4.       Cost
5.       Quality
6.       Human Resource Management
7.       Communication
8.       Risk
9.       Procurement
Scope Management
Area ini membahas mengenai ruang lingkup dari proyek, scope management terdiri atas :
1.       Scope planning, penentuan bagian pekerjaan apa saja yang dimasukkan ke dalam proyek dan pekerjaan apa saja yang tidak termasuk proyek.
2.       Scope definition, pendefinisian dengan secara jelas kegiatan dan rinciannya, seperti pembangunan tembok harus menggunakan jenis batu bata apa, semen merk apa dsb
3.       Create WBS (work breakdown structure), pembuatan skema breakdown yang lebih memperjelas rincian dari proyek dan kegiatan
4.       Scope verification, setelah WBS dibuat, perlu dilakukan verifikasi dengan owner mengenai apakah WBS yang telah dibuat telah sesuai dengan apa yang diinginkan owner ataukah diperlukan perubahan kembali
5.       Scope control, manajemen ketika terdapat perubahan dalam pelaksanaan proyek.
Time management
Time management merupakan area dalam proyek yang mengatur manajemen waktu sehingga proyek dapat dikerjakan sesuai dengan kerangka waktu yang telah direncanakan. Time management terdiri atas :
1.       Activity definition, pendefinisian aktivitas yang akan dikerjakan
2.       Activity sequencing, pendefinisian urutan pekerjaan
3.       Resource estimating, memperkirakan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap pekerjaan
4.       Duration estimating, memeperkirakan durasi waktu masing-masing pekerjaan dilakukan
5.       Schedule development and control
Pada time management ini, manajer proyek dapat menghitung rencana waktu proyek dengan rumus :
Estimasi durasi = input/output = volume/productivity
Walaupun dalam keadaan nyata terdapat factor – factor yang berpengaruh terhadap jalannya pelaksanan proyek yaitu material, kondisi tempat proyek dan peralatan.
Cost management
Area ini terdiri atas :
1.       Cost estimating
2.       Cost budgeting
3.       Cost control
Estimasi biaya proyek
Beberapa tahapan dalam melakukan penghitungan biaya proyek uang dilakukan oleh para stake holder.
1.       Estimasi kasar oleh pemilik proyek, parametric estimation dengan kemungkinan kesalahan 15-30 %
2.       Estimasi pendahuluan, dilakukan oleh konsultan perencana dengan metode bottom-up, dengan tingkat kesalahan 10-15%
3.       Estimasi detail, dilakukan oleh kontraktor, dengan metode bottom-up dan tingkat kesalahan mencapai 5-10%
Pendanaan proyek
Sumber dana dari proyek terdiri atas beberapa tipe yaitu :
1.       Dana pemerintah
2.       Dana swasta
3.       Kerjasama pemerintah dan swasta (public private partnership)

Quality management
Dalam melakukan control terhadap kualitas hasil proyek, PMBOK mengatur tahapannya dalam 3 bagian yaitu :
1.       Quality planning : time, cost, product defect, design/contract, partnership and supply chain
2.       Quality assurance : prosedur agar produk berkualitas, seperti penyusunan SOP
3.       Quality control, memastikan bahwa hasil telah sesuai dengan perencanaan.
Risk management
Terdiri dari :
1.       Risk identification
2.       Risk analysis
3.       Risk response
4.       Risk monitoring and control
Sedangkan tipe-tipe risk style :
1.       Risk lover, merupakan orang-orang yang suka dengan resiko, seringkali dianggap sebagai tantangan yang harus ditaklukkan
2.       neutral,
3.       avers, lebih suka menghindari resiko.
Sedangkan Risk response terbagi menjadi empat kategori :
1.       Avoid, menghindari resiko
2.       reduction, mengurangi resiko yang datang
3.       transfer, memindahkan resiko ke pihak lain misalnya dengan asuransi.
4.       Acceptance, menerima resiko yang dating
E-procurement
Saat ini, beberapa organisasi maupun lembaga pemerintahan telah melaksanakan proses pelelangan pelaksana proyek dengan bantuan website. Proses pelelangan tersebut disebut sebagai e-procurement. Proses e-procurement tersebut semakin banyak digunakan karena tidak ada pertemuan secara langsung antara para stake holder sehingga tingkat kecurangan dapat diminimalisasi.

Disarikan dari Kuliah Tamu Manajemen Proyek oleh Tri Joko Wahyu Adi, Ph. D, Dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Surabaya.

0 Celoteh Orang: