27 November 2007
Selasa, November 27, 2007 | Celotehan
pns pemalas
24 Nopember 2007, hari ini STAPALA sudah berumur 28 tahun. Bangga juga bisa menjadi salah satu bagian kecil dari perjalanan STAPALA. Apalagi mengenang apa yang telah diberikan STAPALA ama aku, hm… cuman bisa mengucapkan banyak – banyak terima kasih. Dan meminta maaf karena belum banyak (mungkin belum ada malah…hiks…hiks) yang bisa diberikan kepada STAPALA.
*******
Pagi ini sebenarnya aku ada tugas memberikan sosialisasi tentang perbendaharaan ke bagian keuangan pemda Way Kanan. Karena waktu KPPN mengadakan sosialisasi dulu, pemda Way Kanan tidak bisa hadir karena ada kesalahan administrasi surat di Sekretariat Pemda Way Kanan. Akhirnya dengan berat hati diulang tahun STAPALA, aku harus ngerayain sendiri di kampung orang. Slayer merah sudah siap ditas tapi seragam satunya kelupaan (maklum penyakit lupanya dah mengakar… :-p). Dengan bangga semua dipersiapkan untuk merayakan Ulang Tahun STAPALA. Walau ngga ada kambing guling, yang penting hatinya seneng sama dengan yang dapat kambing guling.
Dijemput di KPPN Kotabumi ama supir pemda Way Kanan jam ½ 7 pagi langsung meluncur ke komplek perkantoran pemda. Sampai di Way Kanan pukul ½ 9 pagi, setelah berkenalan sebentar tanpa babibu langsung nyerocos ngajarin pegawai pemda. Dengan penuh ketelatenan dan kehati – hatian aku mengajari para pegawai pemda. Maklum para pegawai itu tidak mempunyai dasar pengetahuan yang cukup, jadi ngajarinnya harus berulang kali. Karena butuh ketelatenan itu, sekiranya jam ½ 11 udah selesai ternyata molor sampai jam 12. “Wah jam makan siang nih, istirahat dulu mas!” kata peserta sosialisasinya. Ya sudah istirahat dulu, setelah Sholat Dhuhur langsung diajak ke rumah makan satu – satunya yang buka di Way Kanan (maklum hari libur. Trus emang kotanya kecil banget, ama cibodas aja ramean cibodas 2x lipat…he..he..).
Ditengah – tengah acara makan siang jam 1 siang, dapat sms dari Ato (635/SPA/01) n Astri (668/SPA/01) nanyain bisa datang apa ngga… hm... muncul ide gila, gimana kalo ngejar pesawat sore ke Bandar lampung. Pengen mencoba mengejar perjalanan 200 km jalan lintas tengah sumatra dari Way Kanan sampe ke Branti (lap. Terbang Radin Inten). Akhirnya ditengah – tengah acara ngobrol, langsung memohon diri karena mau ngejar pesawat ke Bandar Lampung. Sambil berpesan kalo ada masalah, call center KPPN Kotabumi siap membantu. Maksudnya saya siap ditelpon untuk membantu memecahkan masalah mengenai perbendaharaan. hehehe….
Setelah berpamitan sebentar, sang supir yang mantan supir angkot menunjukkan kebolehan mengemudi. Berlagak seperti Lewis Hamilton dijalan lintas sumatera (maklum target perjalanan Way Kanan – Kotabumi harus selesai dalam waktu 1 ½ jam). Dengan kemampuan yang cukup mumpuni, segala jenis medan jalan dihajar. Dari yang berlubang sampe yang bergelombang dihajar, demi ide gilaku (thank ya mas…). Saking semangat menyetir sampe tidak melihat penunjuk fuel bensin di dashboard yang sudah menyala. Menandakan si mobil kijang minta dikasih minum beberapa liter premium untuk melepaskan dahaga. Untung SPBU tidak terlalu jauh dari lokasi, sekitar 10 km lah (hehehe… Cuma…). Setelah menambah tenaga, si kijang plat merah langsung digeber lagi menuju ke Kotabumi. Hm.. tinggal 45 Km lagi, waktu masih ada 15 menit sampai ke jam 3. Untung jalan Bukit Kemuning – Kotabumi sudah halus, jadi si kijang merah berlari tanpa hambatan.
Akhirnya setelah si kijang digeber oleh mas sopir seperti dikejar setan, tak berapa lama sampailah kita dikotabumi. Tapi tak disangka dan tak diharapkan, tiba – tiba ban mobil pecah karena menabrak pinggiran trotoar. Tadinya berharap minta tolong diantar sampai pool bis, dengan terpaksa sambil meminta maaf ngga bisa bantu2 ganti ban langsung mencegat angkot menuju pool bus Kotabumi – Rajabasa. Tapi ternyata di pool, bus baru saja masuk. Jadi harus menunggu kurang lebih 30 menit lagi untuk berjalan. Walau waktu yang sudah mepet, hati tetep optimis. Masih berharap sampai di branti pukul 5 sore.
Pukul 15.40 akhirnya bus berangkat dari kotabumi. Pertama – tama sang supir juga pengen unjuk kebolehan mengendarai bus, bus berlari dengan kesetanan karena bus saingan juga berangkat bersamaan. Namun setelah bus saingan tertinggal jauh, sang supir pun menurunkan kecepatan. Dengan sedikit kekecewaan dalam hati, tetep berdoa agar bisa sampai tepat pada waktunya (ingat target sampai Branti adalah pukul 17.00). Namun ternyata ada gangguan lain, tiba – tiba terserang sakit perut (masuk angin). Tadinya berharap bisa ditahan sampai di Branti, tetapi perut semakin sakit. Karena takut ngga bisa nahan lagi, langsung minta turun di SPBU. Padahal jarak lap terbang tinggal 5 km lagi, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Akhirnya rasa pesimis mulai menjalar, rasa optimis tadi mulai menghilang.
Setelah melepaskan hajat (sori kalo agak jorok.. :-p), melihat matahari yang mulai terbenam tiba – tiba hati merasa tenang. Melihat pemandangan yang keren, kok rasa optimis muncul kembali. Dengan membulatkan tekad, akhirnya mencoba peruntungan kembali. Toh, kalo pesawat sudah take off aku bisa foto2. Soalnya pemandangan sunsetnya keren euy.
Sampai di lapangan terbang branti, tak disangka dan sangat diharapkan ternyata ada pesawat yang delay. Langsung deh go show beli tiket sriwijaya air tanjung karang – cengkareng. Hehehe… ternyata hari ini beruntung banget. Tiket sriwijaya air sudah ditangan, tinggal menunggu take off. Pukul 18.45 pesawat take off. Ternyata pemilik kursi sebelah punya travel agent, dia nawarin kalo aku kapan – kapan mo pergi naek pesawat lagi tapi mau beli tiket mendadak. “Daripada beli go show, khan lumayan buat yang laen” katanya (he… terima kasih mbak, tanggal 20 ini saya minta ke…?). Akhirnya perjalanan 20 menit tak berasa, karena banyak ngobrol sambil diselingi godain pramugarinya. He… pramugarinya cantik trus ketawanya lucu (sayang ngga kenalan, mamat bodoh lagi.. :-p).
ampai di Cengkareng dan setelah berpisah sama mbak kursi sebelah (namanya mbak sildra) langsung menuju ke pool express taksi (Taksi langganan aku ama ato). Ternyata lagi kosong. Tiba – tiba ada tukang ojek yang menawarkan diri. Dengan sopan menolak, karena lumayan jauh. Eh kemudian tukang ojek yang laen datang. Sambil menuduh kalo aku mahasiswa STAN dia menawarkan diri untuk mengantar, sekalian mo pulang katanya. Katanya dia terserah mo ditawar berapapun (hm.. menarik juga!). Karena aku tak tau berapa biasanya, aku tanya balik “biasanya berapa, bang?”. “biasanya sih 70 ribu dik, tapi terserah adik mo nawar berapa?”. Karena aku ngga bisa menawar, dan aku buru – buru langsung kubuka penawaran 50 ribu. Ternyata abangnya langsung setuju, hm… cengkareng – bintaro ngojek. Hehehehe….
Perjalanan cengkareng – bintaro kira2 45 menit. Tidak ada peristiwa yang terjadi, cuman emang bokong agak sakit. :-p Sampai di bintaro ternyata mobil bang Ossy baru aja memasuki gerbang. Setelah membayar ongkos, langsung menuju ke gedung G tempat grand party diadakan. Langsung ambil hp untuk menelpon astri, he.. membuat kejutan. Ternyata di gedung G acara sudah mulai, entah aku sudah melewatkan acara apa aja? Disana sudah anak2 stapala pada kumpul – kumpul. Terus ada juga siswa peserta diklat, kayaknya banyak semoga bisa menjadi anggota stapala semua (Amin). Wah bang Asoe sedang brainstroming (mungkin…), karena agak telat datangnya jadi ngga terlalu denger apa aja yang diomongin. Habis itu giliran bang ossie yang melakukan kampanye untuk menjadi ketua Foksta seumur hidup (ech.. ngga ding, bercanda lho bang). Kemudian acara dilanjutkan dengan makan – makan. Tapi bikin kaget, sejak kapan STAPALA kalo makan pada teratur. Wah terjadi degradasi kultural di STAPALA. :-p becanda lho…
Ternyata banyak temen – temen lama yang datang Grand Party. Ada udin 669 (kurusan din), kasbun 697, apeep 649, qun2 735, heri 696, iko 691, sakti 724, Ari 695 serta endah, mbak siback dan banyak lagi (he.. short term memoryku payah). Akhirnya berbagi cerita, kenangan waktu masih jadi anggota aktif, kebetulan ada pemutaran slide photo (sayang foto yang ada diriku cuman beberapa :-p). Tak lupa sekalian berbagi nomor telepon. Ngobrol ngalor – ngidul, salah satu kebiasaan nongkrong yang sudah lama tak dilakukan. Bikin kangen ama romansa jaman dulu. Ada yang mau ngadain acara kumpul – kumpul lagi? Kapan ada sarasehan lagi ?
Hm.. memang perjalananku hari ini cuman perjalanan iseng, hanya untuk bertemu dengan teman – teman. Hanya untuk sekedar menghormati ulang Tahun STAPALA. Mungkin tidak berarti banyak, karena belum bisa memberikan hal yang berarti seperti abang – abang senior atau para anggota lain sudah memberikan banyak. Tapi memang perjalanan ini sudah menjadi pengalaman menarik buatku. Masih menunggu untuk next adventure. He…
*******
Pagi ini sebenarnya aku ada tugas memberikan sosialisasi tentang perbendaharaan ke bagian keuangan pemda Way Kanan. Karena waktu KPPN mengadakan sosialisasi dulu, pemda Way Kanan tidak bisa hadir karena ada kesalahan administrasi surat di Sekretariat Pemda Way Kanan. Akhirnya dengan berat hati diulang tahun STAPALA, aku harus ngerayain sendiri di kampung orang. Slayer merah sudah siap ditas tapi seragam satunya kelupaan (maklum penyakit lupanya dah mengakar… :-p). Dengan bangga semua dipersiapkan untuk merayakan Ulang Tahun STAPALA. Walau ngga ada kambing guling, yang penting hatinya seneng sama dengan yang dapat kambing guling.
Dijemput di KPPN Kotabumi ama supir pemda Way Kanan jam ½ 7 pagi langsung meluncur ke komplek perkantoran pemda. Sampai di Way Kanan pukul ½ 9 pagi, setelah berkenalan sebentar tanpa babibu langsung nyerocos ngajarin pegawai pemda. Dengan penuh ketelatenan dan kehati – hatian aku mengajari para pegawai pemda. Maklum para pegawai itu tidak mempunyai dasar pengetahuan yang cukup, jadi ngajarinnya harus berulang kali. Karena butuh ketelatenan itu, sekiranya jam ½ 11 udah selesai ternyata molor sampai jam 12. “Wah jam makan siang nih, istirahat dulu mas!” kata peserta sosialisasinya. Ya sudah istirahat dulu, setelah Sholat Dhuhur langsung diajak ke rumah makan satu – satunya yang buka di Way Kanan (maklum hari libur. Trus emang kotanya kecil banget, ama cibodas aja ramean cibodas 2x lipat…he..he..).
Ditengah – tengah acara makan siang jam 1 siang, dapat sms dari Ato (635/SPA/01) n Astri (668/SPA/01) nanyain bisa datang apa ngga… hm... muncul ide gila, gimana kalo ngejar pesawat sore ke Bandar lampung. Pengen mencoba mengejar perjalanan 200 km jalan lintas tengah sumatra dari Way Kanan sampe ke Branti (lap. Terbang Radin Inten). Akhirnya ditengah – tengah acara ngobrol, langsung memohon diri karena mau ngejar pesawat ke Bandar Lampung. Sambil berpesan kalo ada masalah, call center KPPN Kotabumi siap membantu. Maksudnya saya siap ditelpon untuk membantu memecahkan masalah mengenai perbendaharaan. hehehe….
Setelah berpamitan sebentar, sang supir yang mantan supir angkot menunjukkan kebolehan mengemudi. Berlagak seperti Lewis Hamilton dijalan lintas sumatera (maklum target perjalanan Way Kanan – Kotabumi harus selesai dalam waktu 1 ½ jam). Dengan kemampuan yang cukup mumpuni, segala jenis medan jalan dihajar. Dari yang berlubang sampe yang bergelombang dihajar, demi ide gilaku (thank ya mas…). Saking semangat menyetir sampe tidak melihat penunjuk fuel bensin di dashboard yang sudah menyala. Menandakan si mobil kijang minta dikasih minum beberapa liter premium untuk melepaskan dahaga. Untung SPBU tidak terlalu jauh dari lokasi, sekitar 10 km lah (hehehe… Cuma…). Setelah menambah tenaga, si kijang plat merah langsung digeber lagi menuju ke Kotabumi. Hm.. tinggal 45 Km lagi, waktu masih ada 15 menit sampai ke jam 3. Untung jalan Bukit Kemuning – Kotabumi sudah halus, jadi si kijang merah berlari tanpa hambatan.
Akhirnya setelah si kijang digeber oleh mas sopir seperti dikejar setan, tak berapa lama sampailah kita dikotabumi. Tapi tak disangka dan tak diharapkan, tiba – tiba ban mobil pecah karena menabrak pinggiran trotoar. Tadinya berharap minta tolong diantar sampai pool bis, dengan terpaksa sambil meminta maaf ngga bisa bantu2 ganti ban langsung mencegat angkot menuju pool bus Kotabumi – Rajabasa. Tapi ternyata di pool, bus baru saja masuk. Jadi harus menunggu kurang lebih 30 menit lagi untuk berjalan. Walau waktu yang sudah mepet, hati tetep optimis. Masih berharap sampai di branti pukul 5 sore.
Pukul 15.40 akhirnya bus berangkat dari kotabumi. Pertama – tama sang supir juga pengen unjuk kebolehan mengendarai bus, bus berlari dengan kesetanan karena bus saingan juga berangkat bersamaan. Namun setelah bus saingan tertinggal jauh, sang supir pun menurunkan kecepatan. Dengan sedikit kekecewaan dalam hati, tetep berdoa agar bisa sampai tepat pada waktunya (ingat target sampai Branti adalah pukul 17.00). Namun ternyata ada gangguan lain, tiba – tiba terserang sakit perut (masuk angin). Tadinya berharap bisa ditahan sampai di Branti, tetapi perut semakin sakit. Karena takut ngga bisa nahan lagi, langsung minta turun di SPBU. Padahal jarak lap terbang tinggal 5 km lagi, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Akhirnya rasa pesimis mulai menjalar, rasa optimis tadi mulai menghilang.
Setelah melepaskan hajat (sori kalo agak jorok.. :-p), melihat matahari yang mulai terbenam tiba – tiba hati merasa tenang. Melihat pemandangan yang keren, kok rasa optimis muncul kembali. Dengan membulatkan tekad, akhirnya mencoba peruntungan kembali. Toh, kalo pesawat sudah take off aku bisa foto2. Soalnya pemandangan sunsetnya keren euy.
Sampai di lapangan terbang branti, tak disangka dan sangat diharapkan ternyata ada pesawat yang delay. Langsung deh go show beli tiket sriwijaya air tanjung karang – cengkareng. Hehehe… ternyata hari ini beruntung banget. Tiket sriwijaya air sudah ditangan, tinggal menunggu take off. Pukul 18.45 pesawat take off. Ternyata pemilik kursi sebelah punya travel agent, dia nawarin kalo aku kapan – kapan mo pergi naek pesawat lagi tapi mau beli tiket mendadak. “Daripada beli go show, khan lumayan buat yang laen” katanya (he… terima kasih mbak, tanggal 20 ini saya minta ke…?). Akhirnya perjalanan 20 menit tak berasa, karena banyak ngobrol sambil diselingi godain pramugarinya. He… pramugarinya cantik trus ketawanya lucu (sayang ngga kenalan, mamat bodoh lagi.. :-p).
ampai di Cengkareng dan setelah berpisah sama mbak kursi sebelah (namanya mbak sildra) langsung menuju ke pool express taksi (Taksi langganan aku ama ato). Ternyata lagi kosong. Tiba – tiba ada tukang ojek yang menawarkan diri. Dengan sopan menolak, karena lumayan jauh. Eh kemudian tukang ojek yang laen datang. Sambil menuduh kalo aku mahasiswa STAN dia menawarkan diri untuk mengantar, sekalian mo pulang katanya. Katanya dia terserah mo ditawar berapapun (hm.. menarik juga!). Karena aku tak tau berapa biasanya, aku tanya balik “biasanya berapa, bang?”. “biasanya sih 70 ribu dik, tapi terserah adik mo nawar berapa?”. Karena aku ngga bisa menawar, dan aku buru – buru langsung kubuka penawaran 50 ribu. Ternyata abangnya langsung setuju, hm… cengkareng – bintaro ngojek. Hehehehe….
Perjalanan cengkareng – bintaro kira2 45 menit. Tidak ada peristiwa yang terjadi, cuman emang bokong agak sakit. :-p Sampai di bintaro ternyata mobil bang Ossy baru aja memasuki gerbang. Setelah membayar ongkos, langsung menuju ke gedung G tempat grand party diadakan. Langsung ambil hp untuk menelpon astri, he.. membuat kejutan. Ternyata di gedung G acara sudah mulai, entah aku sudah melewatkan acara apa aja? Disana sudah anak2 stapala pada kumpul – kumpul. Terus ada juga siswa peserta diklat, kayaknya banyak semoga bisa menjadi anggota stapala semua (Amin). Wah bang Asoe sedang brainstroming (mungkin…), karena agak telat datangnya jadi ngga terlalu denger apa aja yang diomongin. Habis itu giliran bang ossie yang melakukan kampanye untuk menjadi ketua Foksta seumur hidup (ech.. ngga ding, bercanda lho bang). Kemudian acara dilanjutkan dengan makan – makan. Tapi bikin kaget, sejak kapan STAPALA kalo makan pada teratur. Wah terjadi degradasi kultural di STAPALA. :-p becanda lho…
Ternyata banyak temen – temen lama yang datang Grand Party. Ada udin 669 (kurusan din), kasbun 697, apeep 649, qun2 735, heri 696, iko 691, sakti 724, Ari 695 serta endah, mbak siback dan banyak lagi (he.. short term memoryku payah). Akhirnya berbagi cerita, kenangan waktu masih jadi anggota aktif, kebetulan ada pemutaran slide photo (sayang foto yang ada diriku cuman beberapa :-p). Tak lupa sekalian berbagi nomor telepon. Ngobrol ngalor – ngidul, salah satu kebiasaan nongkrong yang sudah lama tak dilakukan. Bikin kangen ama romansa jaman dulu. Ada yang mau ngadain acara kumpul – kumpul lagi? Kapan ada sarasehan lagi ?
Hm.. memang perjalananku hari ini cuman perjalanan iseng, hanya untuk bertemu dengan teman – teman. Hanya untuk sekedar menghormati ulang Tahun STAPALA. Mungkin tidak berarti banyak, karena belum bisa memberikan hal yang berarti seperti abang – abang senior atau para anggota lain sudah memberikan banyak. Tapi memang perjalanan ini sudah menjadi pengalaman menarik buatku. Masih menunggu untuk next adventure. He…
Celoteh tentang :
journal hidupku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- pns pemalas
- Seorang Pemalas yang punya pekerjaan sampingan menjadi seorang Pegawai Negeri. Mencoba untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang buruh negara tanpa harus meninggalkan sifatnya yang malas....
Plurk
Labels
- American Idol (1)
- artikel (4)
- coretan (21)
- dukun (1)
- Fiksi (3)
- foto (1)
- Gadget (1)
- Hiburan (10)
- HTC Magic (1)
- journal hidup (1)
- journal hidupku (30)
- libur (2)
- Milan (1)
- Mimpi (1)
- pandangan (10)
- Reviews (3)
- Tugas MPTI (4)
0 Celoteh Orang:
Posting Komentar