21 Juni 2008
Pernah dapat sms tentang menang hadiah trus disuruh menghubungi nomer tertentu. Mungkin sampai bosen ya. Tapi kalo ada penipu yang sampai nekat menelpon calon korbannya mungkin baru sekali aku alami. Bukan aku sebenarnya, lebih tepatnya seorang temenku yang kebetulan aku lagi numpang tidur.

Kejadiannya seminggu yang lalu, sehabis begadang nonton Italy vs Rumania. Hp temanku terus berdering, sudah beberapa kali direject tetap gigih menelpon. Akhirnya diangkat juga, memberi tahu kalo temanku dapat hadiah sebesar Rp. 10.000.000,- dari sebuah operator yang telah diundi malam sebelumnya di Global (kebohongan pertama, lha wong globalnya nyiarin EURO).
Pertama nanya punya rekening BNI, soalnya duitnya mo ditranfer. Oleh temenku cuma dijawab ngga punya, punyanya Mandiri. Kata sang penipu "ya udah mandiri ngga pa2, mas bisa ke ATM sekarang?" Temenku sebenarnya udah ogah2an, cuman karena emang mo ngambil duit akhirnya pergi juga dia ke ATM. Sebelumnya berpesan agar aku njagain dia siapa tau sang penipu punya ilmu gendam.

Beberapa menit kemudian sang penipu yang ngerasa punya mangsa empuk telpon lagi. Pertama temenku suruh cek saldo (hubungannya apaan ya.. :p ), kemudian disuruh kasih tahu berapa saldonya (kusuruh bilang yang gede sekalian). Setelah itu sang penipu menyuruh masuk ke menu transfer. Aku sudah berjaga - jaga siapa tau emang beneran penipu itu pake ilmu gendam. Ternyata emang hanya modal silat lidah aja. Temenku yang lumayan jago ngomong sok mengikuti perintah penipu itu. Disuruh masukin no rekening penipu trus suruh mencet angka 9 7x (maksunya 9.999.999). Aku yang curious tentang nama si penipu langsung pencet 50rb. Setelah proses selesai (kita juga sudah tahu nama pemilik rekening), temenku disuruh cek saldo. Temenku mengikuti skenario dengan bilang bahwa saldonya dia malah berkurang (aku cuman ketawa tertahan). Eh malah temanku dimarahin, katanya "Kok berkurang pak, pasti bapak salah masukin no rekening". Sehabis itu temanku langsung menutup telepon.

Dari ATM kita langsung menuju pasar kalibata untuk sarapan bubur. Dalam perjalanan kita merundingkan untuk lapor polisi atau ngga, karena kita sudah punya no rek ama no hpnya. Kubilang ngga usah, paling rekeningnya juga minjem.

Lagi menikmati bubur ayam, hp temanku berdering kembali. Temanku memaksaku untuk pura - pura menjadi polisi. Dengan nada suara yang sok diberatin aku jawab panggilan itu.

Aku : "Bapak kok jadi penipu sih?"
Penipu : "Penipu? siapa yang penipu?"
A : "Itu tadi bapak mencoba menipu saudara saya."
P : "Menipu apaan nih pak?" Masih mencoba bertahan dia.
A : "Alah ngga usal ngeyel pak, bapak aja yang goblok masih menipu orang dengan cara seperti itu."
P : "Saudara bapak yang goblok, mau ditipu. Duit paling cuman 10 rb disaldo"
A : "Lho kita cuman pengen bapak seneng, ngikutin skenario bapak. Saldo saya juga cukup buat ngasih makan kamu setahun"
P : " Kamu yang goblok, mau2nya pergi ke ATM"
A : "Lho, kami pergi ke ATM khan emang mo ngambil duit. sekalian sedikit drama biar bapak seneng." Aku mulai tertawa.
P : "Dasar goblok!"
A : "terserah, yang pasti kalo saya goblok bapak lebih goblok"
Percakapan pun terhenti ketika dia memutus panggilan. Dan kami berdua pun tertawa ngakak bersama. Hahahahaha...

2 Celoteh Orang:

Spedaman mengatakan...

wakakaka parah tuh mat!
btw atm mandiri kotabumi?
hari jumat ini gw mo ke kotabumi euy.
nengokin anak mba Tri

pns pemalas mengatakan...

Bukan dhan, atm kalibata. Lg numpang tidur ditempat temanku.
Kalo kesini kabar2 ya.