31 Januari 2008
U must try this



|
2 Minggu yang lalu dalam perjalanan naik Bis nganterin kerjaan ke Bandar Lampung tiba - tiba ada ide muncul bikin cerpen lagi. Yah masih cerita cemen sih. tapi khan masih berusaha untuk selalu menulis. Tapi saat itu yang dipikiranku sudah muncul sebuah cerita menarik (versiku lho), beserta plot dan endingnya.

tapi sialnya saat itu aku tak membawa satupun peralatan tulis. Bahkan HP yang biasa untuk nulis notes aja ngga dibawa. Jadi akhirnya aku cuman bisa berharap idea itu masih berbekas dikepalaku ketika aku menemukan alat tulis untuk menuliskannya (damn... this short memory problem).

Beruntung ketika aku akhirnya berusaha menulis cerita itu, aku masih bisa menemukan awal dan ending cerita yang kuinginkan dengan sedikit plot yang kuingat. namun ternyata aku lupa konflik apa yang kuinginkan dalam cerita itu. Aku mulai bingung bagaimana cerita itu akan berkembang. dan akhirnya cerita itu terbengkalai sampai sekarang. walau masih berusaha menyelesaikannya... cuman jadi takut nanti hasilnya tidak sesuai harapan yang muncul pada awal aku berkhayal...

Sial... takut jadi onggokan cerita lagi....


|
30 Januari 2008
Bingung...
Bingung....
Kapan lagi ada waktu buat nonton band hebat kayak mereka....
tapi....
Jadwal manggungnya pas hari kerja... rabu lagi...
coba kalo kamis ato jum'at....
pas lagi bokek lagi....
terlalu banyak pengeluaran tak terduga....

Hiks.....

|
Sialan......
Kantor udah jadi Sarang maling.....
Masih mending kalo duitku yang dimaling.....
Ini yang dimaling duit pegawai.....
Sial... Sial....
Berdoa semoga yang ngambil dapat balasan yang setimpal ajah.....
Amin.....

|
17 Januari 2008

Rusuh lagi, rusuh lagi… Gimana sepakbola Indonesia mau maju kalau kayak gini.. Heran mah sama suporter Indonesia. Waktu dulu mendukung Timnas serasa bersatu tanpa ada batas. Bener – bener bikin merinding waktu ngeliat ribuan orang memadati stadion untuk memeriahkan Piala Asia. Walaupun Kalah dan ada kekecewaan, tapi seluruh suporter Indonesia waktu itu bisa menerima. Sekarang, cuman gara – gara masalah kecil (menurutku lho) Jakarta Rusuh, Kediri Rusuh.

Aku juga pecinta Sepakbola, penikmat permainan sepakbola. Aku juga mempunyai Tim kebanggaan, walaupun bukan Tim dalam Negeri (Forza Milan :-p). Jadi tahu perasaan sakit ketika Team kebanggaan dicurangin ato dihina oleh pendukung Team yang laen. Namun bagiku itu sebatas permainan dan tak pernah kubawa kedunia nyata. Mungkin aku benci ama Team yang kubenci, tapi aku tetap berteman dengan orang – orang yang mendukungnya. Karena perbedaan pandangan bukanlah halangan untuk tetap berteman.

Banyak alasan yang digunakan untuk memulai sebuah kerusuhan. Seperti sudah disebutkan tadi, seperti dicurangin wasit, diprovokasi oleh suporter laen ato oleh aparat keamanan. Tapi kalo kita sadar akibat yang mungkin muncul dari kerusuhan tersebut kita pasti bisa tetap berkepala dingin. Banyak orang ngga sadar, ketika merasa punya rasa solidaritas yang tinggi pada Klub maupun sesama suporter dan kemudian meletuslah kerusuhan itu ternyata korban yang diakibatkan tidak cuma klub atau para suporter itu sendiri. Banyak orang yang tidak ada sangkut pautnya kemudian ikut menjadi korban. Masih untung kalo Cuma luka kecil. Tapi kalo samapi korban nyawa atau korban harta yang begitu besar. Bukankah kita akan sedih ketika itu terjadi pada diri kita. Jangan sampai sebuah tragedi seperti Mei 98 atau Tragedi Heysel terjadi baru kita sadar kalo jalan yang kita tempuh itu salah.

Bagiku seorang Pendukung sejati bukanlah orang yang membela klub yang dia dukung dengan menjadikan dirinya martir bodoh demi sebuah kata kebanggaan. Bagiku suporter sejati adalah seorang suporter yang akan selalu mendukung timnya kalah maupun menang dan seri. Menjadi penyemangat ketika kalah dan saling berbagi rasa gembira ketika menang. Ingat hidup kita masih panjang, jangan rugikan diri kita atau orang laen hanya dengan membuat kerusuhan tidak berarti. Sebuah pesan positif takkan sampai kepada orang yang diinginkan ketika disampaikan dengan cara yang negatif. Mau Demo terserah, asalkan dengan damai. Mau nonton bola boleh, asal jangan rusuh…

Hidup Indonesiaku…. Jayalah Milanku…. Reformasilah PSSI……



|
masih tertinggal bayanganmu
yang telah membekas di relung hatiku
hujan tanpa henti seolah bertanda
cinta tak disini lagi kau telah berpaling

REFF:
biarkan aku menjaga perasaan ini
menjaga segenap cinta yang telah kau beri
engkau pergi aku takkan pergi
kau menjauh aku takkan jauh
sebenarnya diriku masih mengharapkanmu
ooh oooh

masih adakah cahaya rindumu
yang dulu selalu cerminkan hatimu
aku takkan bisa menghapus dirimu
meskipun kulihat kini kau diseberang sana

REFF

andai akhirnya kau tak juga kembali
aku tetap sendiri menjaga hati

REFF 2x

sejujurnya ak masih mengharapkanmu
oooh ooohh

Composed By Yovie N The Nuno.. Writen without permision by PNS Pemalas
==============================================================

Pertama denger lagu ini langsung suka. Komposisi musik serta lirik yang manis begitu menyenangkan untuk didengarkan. Entah mengapa aku begitu terbuai dengan lagu ini, padahal aku merasa lagu ini tidak mengingatkanku pada siapapun....

Jadi kepengen beli CD-nya....


|
08 Januari 2008
Sialan.... kayaknya virus "Yuuk..." sudah menjalar menjadi kebiasaan dalam setiap hariku. masak setiap orang yang pamit mohon diri ato mengucapkan permisi aku bilang "Yuuk" tanpa sadar...
sialan....




lagi belajar menulis apa yang ada dikepala...



|

Senja masih menggelayut ketika aku sampai dipantai itu. Kulihat dirimu sedang asyik menikmati setiap deburan ombak. Kau menyapaku mengajakku temanimu menikmati setiap gulungan ombak yang menimpamu. Kujawab hanya dengan senyum.

Aku pun melangkah kearahmu, dan kemudian duduk tak jauh dari tempatmu bermain air. Aku masih menikmati setiap permainan yang kau lakukan dibibir pantai itu. Pemandangan yang sangat indah untukku saat melihat canda tawamu.

Pemandangan pantai ini masih indah seperti saat pertama kali aku datang kesini. Pemandangan matahari yang tenggelam menggetarkan hati. tak pernah kumerasa bosan walau hanya sekedar untuk duduk menikmati lukisan sang Maha Kuasa. Bagiku inilah surga dunia terlebih lagi saat menghiasi segala canda tawa dan permainanmu. Engkau yang menjadi Teman untuk jalani hariku, menjadi kekuatan dalam setiap langkah. Tempatku mencari senyum saat suramnya dunia selimutiku.

Kau datang kepadaku. Menarikku, mengajak berenang di laut yang biru.

“Ayah, Angin pengen ketengah. Pengen melihat ikan laut”

Sungguh permintaan yang tak bisa kutolak. Permintaan permata hatiku yang sangat kusayangi. Kulepas bajuku dan mengambil pelampung untuk Angin. Kubawa dia keperairan pantai yang lebih dalam dan kuperlihatkan pemandangan laut yang sungguh mempesona. Ciptaan Allah SWT yang sungguh sempurna. Kulihat dia sungguh menikmati pemandangan itu. Bagaimana ia mencoba menggapai terumbu karang yang berada didasar laut. Atau hanya sekedar mencoba mengganggu ikan laut yang lewat. Kulihat cahaya dari kegembiraan yang memancar dari dirinya.

Hari mulai beranjak malam, ketika aku sudahi petualangan kecil itu. Kubawa Angin menuju pantai. Disana kami disambut oleh seorang wanita.

“Ayah, Angin.. Sudah sore, Lekas mandi dan segera Sholat Mandi” kata wanita itu kepada kami.

“Iya Bunda.” Kata Angin yang segera menuju kerumah.

Aku tersenyum pada wanita itu. Kudekati dan kupeluk wanita itu. Kukecup kening kekasih hatiku itu. Tulang rusuk yang hilang pelengkap hidupku. Dengan bergandengan tangan kami menuju rumah peristirahatan kami. Sungguh hari yang sempurna.

|
07 Januari 2008

Aku sangat menyukai anak kecil, dari yang lucu, nakal bahkan yang biasa saja. Aku menyukai tingkah polah mereka yang polos, jujur dan tak kenal menyerah. Setiap tawa, tangis mereka sungguh membuatku ingin bermain dengan mereka. setiap berkunjung ke tempat saudaraku yang mempunyai anak kecil pasti langsung nyosor pengen bercanda dengan mereka. Mungkin pertama kali agak susah untuk mendekati mereka karena tampangku yang ganteng, eh salah tampang serem saya. :-p tapi biasanya tak berapa lama aku sudah bisa deket dengan mereka.

Aku memang sangat menyukai anak kecil mungkin karena mungkin karena sudah pengen punya anak.:-p bahkan aku pernah deket dengan seorang janda karena anaknya sangat menakjubkan. Memang Cuma sebentar aku kenal dengan janda itu, namuntingkah polah anaknya masih sering membuatku tersenyum dan kangen.he…

Yah… sambil menunggu aku menikah dan kemudian mempunyai anak :-p aku cukup senang untuk memperhatikan anak orang lain saja. He…




|

Malam sudah larut ketika aku sampai dirumah. Rumah yang baru kutempati 2 hari yang lalu ini sudah menyambutku dengan kardus – kardus barang yang belum aku bongkar. Pekerjaan yang selalu menumpuk dikantor membuatku tak ada waktu untuk membereskannya. Bahkan inilah malam pertamaku disini, karena tadi malam aku harus menginap dikantor. Bos besar sangat menumpuk kerjaan dicubicleku.

Tadinya ingin langsung kurebahkan badan dan langsung tertidur. Namun peluh akibat keringat dari pagi mulai mengusikku. Akhirnya kuambil peralatan mandi dan langsung kutuju kamar mandi. Kamar mandi itu berada jauh dibelakang rumah. Rumah tua yang seharusnya mampu menampung keluarga dengan 3 orang anak ini kutempati sendiri. Sebenarnya ada perasaan aneh yang menggelayut ketika pertama kali aku memasuki rumah tua ini. Rumah yang lama tak terurus ini memberikan kesan angker yang hampir membuatku urung untuk menempatinya. Namun karena rumah ini merupakan fasilitas kantor maka kubuang jauh – jauh perasaan itu. Lumayan khan menghemat sedikit uang untuk tempat tinggal dikota sebesar jakarta ini.

Kuguyur tubuhku, kubasuh mukaku untuk menghilangkan setiap penat tubuhku. Kunikmati setiap butiran air dingin yang membasuh tubuhku. cukup lama aku melakukan pekerjaan bersih - bersih badan ini. Masih kulakukan prosesi mandi itu ketika kurasakan sekelebat bayangan melintas dibelakangku. Sebuah hawa aneh mulai menggangguku. Bulu kudukku mulai berdiri.

Ketakutan tentang sesuatu hal yang tak kumengerti mulai mengangguku. Kupercepat mandiku dan segera melangkah menjauhi kamar mandi itu. Kutuju kamar tidurku, ketika perasaan aneh itu mulai mengangguku.

“Brak” Daun pintu kamar mandiku tertutup dengan kencang. Jantungku nyaris copot.

“Prang..prang..” suara porselen pecah mulai membuatku kalut.

Ingin kusegera berlari menuju kamar tidurku. Namun entah mengapa kakiku tak dapat bergerak. Aku mencoba teriak, meminta tolong namun yang keluar dari mulutku hanyalah teriakan kosong. Mulai kupanjatkan doa agar pengaruh kekuatan itu menghilang. Mulai dari Ayat Kursi, Al Fatihah, Al Falaq, dan semua Ayat Al Qur’an yang kuketahui. Namun kekuatan yang membelengguku itu tak kunjung menghilang bahkan semakin menguat. Peralatan rumah tangga mulai beterbangan kesana kemari. Aku Cuma bisa diam melihatnya.

Tiba – tiba kulihat sebuah benda terbang kearahku. Dikegelapan aku tak tau apa benda itu, namun semakin dekat terlihat bahwa benda itu adalah KEPALA TANPA BADAN YANG BERLUMURAN DARAH. Aku semakin dibuat kalang kabut, aku berteriak, mencoba lari. Namun semua sia – sia, aku tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan hal itu. Kepala itu semakin dekat. Aku terkesiap ketika dia sudah berada didepanku. Hanya 30 cm yang memisahkan kami. Wajahnya yang menakutkan diikuti oleh senyuman yang membuat bulu kuduk merinding menakutkanku. Inginku tutup mata ini, namun aku tanpa daya.

Lebih dari 10 menit kami hanya berpandangan ketika dia mulai membuka suara.

“Makanya kalo tidur itu berdoa dulu, biar ngga bermimpi buruk seperti ini.”

Dan aku pun terbangun dari tidur. Sial, ternyata hanya mimpi.




|
24 Desember 2007

Hari ini rencananya aku dan beberapa orang anak STAPALA mo ngikutin acara spedaan ke Citatih atas ajakan pak Nug. Oleh Imam acara itu diberi nama STAPALA goes to Citatih (SGtC). Acara diawali dengan berkumpul di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai di Rawamangun pukul 5 pagi. Kebetulan Aku, Imam, Quntse, Yoyon, Cibob, Gobog, Ebol, Terong dan Iyok bermalam disana jadi biar gampang koordinasinya. Sedangkan peserta yang lain seperti mas Jarot, Mbak Dina, Mas Nug dan beberapa orang dari DJBC janjian bertemu di sana.

Jam ½ 6 pagi kami mulai berangkat menuju ke sukabumi mengendarai 1 Honda stream, 2 APV dan 1 pick up. Sebelumnya kami berhenti di Cibubur untuk menjemput 2 orang temen pak Nug dan para guide dari Cherooke Adventure. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke meeting point. Diselingi macet karena banyak pabrik dan sekolah tidak libur 2 jam perjalanan kami habiskan menuju lokasi.

Sampai disana kami disambut dengan teh dan kopi sebagai welcome drink dan sepiring nasi goreng. Hm.. bener – bener sarapan yang pas. Setelah sarapan untuk mengisi perut kami melakukan checking sepeda dan mendengarkan pemaparan medan dari mas Gajah guide dari cheeroke Adventure. Katanya “70 % persen trek adalah jalan tanah dan sisanya aspal dan jalan batu.”.

bergaya sebelum berangkat


Jam 9 kami mulai perjalanan, setelah melewati jalan aspal kami memasuki jalan tanah dalam hutan karet. Mungkin karena masih belum terbiasa dengan medan beberapa peserta agak kecapean. Sehingga apabila setelah menemui jalan yang susah kami pun berhenti untuk beristirahat. Kebetulan trek yang kami lalui perpaduan antara jalan setapak dan jalan desa, sehingga kami sering kali menjadi bahan tontonan anak kecil. He… oya ada sedikit intermezo, ternyata trek yang kami lalui melalui pemandian desa yang berada ditengah hutan. Dan kebetulan trek tersebut agak menanjak, jadi beberapa peserta yang harus mendorong tidak melewatkan intermeso tersebut. :-p

cek hp....

Perjalanan belum mencapai ½ rute yang ditentukan ketika kami dipecah menjadi 2. Rute yang agak landai dilalui oleh rombongan Mbak Dina dan pendampingnya Mas Jarot dan Cibob serta seorang dari Bea Cukai yaitu Pak Heru. Mungkin karena merasa jalur yang akan dilalui terlalu menantang untuk dilalui oleh Mbak Dina, maka para guide memecah rombongan.

Jalur yang satunya, yang aku lalui pertama – tama masih berupa jalan tanah dalam hutan yang berupa tanjakan dan turunan. Lumayan membuat ngos – ngosan. Namun yang paling menantang adalah adalah sebuah turunan panjang yang dinamai Amadablam oleh para guide. Turunan yang diawali oleh jalan tanah dan ditengah – tengah berubah menjadi jalan batu. Selain membutuhkan sedikit skill, ternyata pemandangan sekitar jalur itu cukup menawan. Dan ternyata jalur yang licin karena hujan itu membuat beberapa orang kehilangan kendali. selain aku yang menggelandang ke pematang sawah, Ebol pun terpeleset di jalan yang berbatu. Untung luka yang dialami tidak terlalu parah.

narsis sebelum downhill... :-p

ini turunannya

Namun korban pertama perjalanan ini akhirnya jatuh juga. :-p Qun qun jatuh dijalan aspal karena ada motor dari arah berlawanan pada saat dia melewati turunan. Sehingga membuat dia kaget dan terjatuh. Untung tempat evakuasi yang pertama tidak terlalu jauh. Sehingga dia dapat mendapat perawatan di finish line.

Setelah semua peserta sampai di pos evakuasi pertama dan selesai beristirahat dengan Bacang (enak euy… karbohidrat yang enak) dan minuman yang disediakan oleh cherooke kami melanjutkan perjalanan yang ternyata melewati sebuah jembatan gantung dari bambu. Setelah jembatan yang cukup mendebarkan untuk dilalui tersebut, perjalanan dilanjutkan dengan mendorong sepeda sepanjang pematang sawah. Hal itu dikarenakan jalan yang dilalui cukup kecil dan licin. Beberapa kali aku terjatuh karena licinnya jalan.

jembatan gantungnya

ini tanjakan setelah jembatan

Setelah bersusah payah mendorong selama 500 meter lebih, kami sampailah dijalan setapak yang menuju ke jalan raya. Oleh guide Aku diberitahu bahwa pos evakuasi kedua tidak terlalu jauh dari situ. Kami pun melanjutkan menuju ke pos evakuasi kedua. Disana sudah menunggu panitia dari cherokee yang menyediakan air minum. Dari petunjuk staf cherooke yang ada di pos 2 kami diberitahu kalo rute slanjutnya adalah menyusuri jalan desa beraspal (ternyata petunjuk yang salah). Aku pun besyukur karena penderitaan mendorong sudah berakhir.

Tak beristirahat lama aku melanjutkan perjalanan. Jalanan aspal cukup membuat kami nyaman melakukan spedaan. Namun itu cuma sebentar kami nikmati karena selanjutnya berubah dengan bebatuan yang cukup licin. Dengan rem tangan yang dipegang dengan kencang aku menuruni turunan berbatu yang licin itu. Lengan cukup sakit karena memegang stang sepeda yang bergetar cukup kuat.

Tiba – tiba dari arah depan ada truk yang sedang berhenti. Aku mencoba untuk mengendalikan sepeda agar tidak menabrak truk itu. Namun karena jalan licin dan menurun, hal tersebut susah untuk dilakukan. Akhirnya aku banting sepeda kearah kiri yang berupa tanah lapang. Untung tidak jatuh. He…

Ternyata kemudian aku beserta 3 orang yang didepan ditunjukkan oleh guide untuk masuk jalan kampung lagi. disuruh menyusuri jalan kampung sampai menemukan sebuah jembatan gantung (lagi?). Dengan mengandalkan insting kami memasuki jalan tersebut dan walaupun sedikit tersesat kami sampai juga dijembatan tersebut dan menyeberanginya. Karena mengira kami berpisah jauh dengan rombongan dibelakang kami, kami pun berinisiatif untuk istirahat sebentar dipinggir kali. Ternyata rombongan berikutnya telah dibelakang kami.

Aku pun melanjutkan perjalanan, diawali tanjakan panjang yang masih bisa untuk dikendarai dengan bersepeda. Kemudian jalan mulai mengecil dan licin sehingga aku harus mulai mendorong. Dan ternyata pekerjaan mendorong itu aku lakukan untuk melewati 3 bukit dalam jalur perjalanan tersebut. Aku Cuma bisa bersepeda ketika jalan berupa turunan, itu pun tidak banyak dan membuatku beberapa kali terjatuh. Bahkan sampai aku terjengkang ke depan.

Setelah penderitaan mendorong 3 bukit tersebut, aku sampai di pos evakuasi ke-3 yang dinamai kampung Vietkong (jangan tanya kok bisa dinamai kayak gitu, aku pun tak tau.. :-p). Sambil menunggu peserta yang lain aku melepas dahaga dengan Pocari Sweat (bukan iklan lho) yang disediakan oleh panitia. Tak lupa Bacang yang kubawa dari pos pertama aku makan untuk menambah tenaga. Setelah mulai banyak peserta yang datang, kami pun mulai berkeluh kesah mengenai rute yang telah kami lewati. Dan pak Nug pun ngomong “mas Gajah tadi lupa ngomong kalo selain 70 % persen trek adalah jalan tanah dan sisanya aspal dan jalan batu, 30 dari trek tersebut itu kita harus mendorong”. Yang disambut dengan tawa dari para peserta yang lain.

Rute selanjutnya yang kami lewati adalah jalan batu yang cukup panjang. Diawali tanjakan panjang yang membuat kami harus mendorong karena terlalu terjal. Kemudian diikuti dengan turunan panjang yang cukup licin. Tercatat beberapa kali para peserta terjatuh, salah satunya Imam yang jatuh dengan sempurna. :-p Sedangkan aku karena masih amatiran cukup dalam menekan rem depan dan belakang agar laju sepeda tidak terlalu kencang. Jalan yang berbatu itu juga membuat tangan kami cukup kesakitan karena guncangan sepeda. Namun apa daya, karena jalan berbatu cukup panjang jadi mau tak mau kami harus melalui jalan itu.

Pada akhirnya kami sampailah di jalan aspal yang sudah tidak jauh dari finish line (emangnya perlombaan :-p). sambil menunggu yang lain kami beristirahat disebuah pos ronda. Namun karena peserta yang lain ingin cepat sampai ke tempat peristirahatan maka aku dan imam pun ikut melanjutkan perjalanan. Tak sampai 10 menit kami sudah sampai ditempat peristirahatan dimana qun – qun, Mbak Seeback dan mas Gadul sudah menunggu disana. Tak kusangka aku yang berada dirombongan yang pertama sampai sudah melaksanakan perjalanan sepanjang 28 km selama 6 jam. Cukup melelahkan.

digaris pinis

Sampai disana kami mulai membersihkan diri dan beristirahat sebentar. Beberapa orang minta dipijat yang kebetulan oleh cherokee adventure telah disediakan tukang pijat disana. Tak lupa minum kelapa muda yang disediakan dan mencicipi nasi timbel khas sunda serta udang rebus (hm… enak euy).

Satu persatu rombongan sampai ditempat peristirahatan. Beberapa orang yang sudah kecapaian diangkut memakai pick up cherokee. Yang terakhir sampai adalah rombongan Mbak Dina dengan didampingi oleh guide dari cherooke. Kagum juga dengan kegigihan mbak Dina melewati rute – rute yang cukup melelahkan tersebut tanpa mau dievakuasi.

Setelah semua sampai dipondok peristirahatan dan beristirahat serta membersihkan diri. Kami pun bersiap – siap untuk pulang. Cibob yang membawa mobil sendiri beserta Yoyon, Terong, Ebol dan Gobog langsung menuju ke kampus jurang mangu. Sedangkan Aku, Mbak Dina, Imam, Iyok dan Mas Jarot yang menumpang mobil Mas Nug ikut sampai ke rawa mangun. Sedangkan peserta yang lain langsung menuju ke rumah masing – masing.

Sesampainya di rawamangun ternyata jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Karena sudah cukup larut, Mas Nug mengusulkan agar kami tidur di kantor pusat BC lagi terus paginya kami gowes +- 25 Km perjalanan Rawamangun – Bintaro.

inilah sepeda pinjaman yang kupakai....

He… 1 day adventure yang menyenangkan dan capek tentunya. :-p tapi memang bikin kepengen untuk mengulanginya lagi. ada yang mau ikut lagi?


|
05 Januari 2008

Sabtu pagi, sabtu pertama dalam 2 bulan terakhir ini aku tidak pergi kemana – mana. Di Kontrakan dengerin MP3, maen Minesweeper, Nonton TV. Keberulan di metro TV sedang disiarkan Oprah Winfrey show. Yang disiarin episode saat ini adalah tentang liburan musim panas disono. Hadiah yang ada disana bener – bener menggoda untuk memiliki. CD-nya Robin Thicke “Evolution of Robin Thicke”, terus Nano dan speakernya, Tiket Konser Beyonce n Robin Thicke. Tas buat liburan dan aksesori lainnya sich keren. Tapi khusus untuk cewek sih. :-p

Wah bener – bener memanjakan para penonton studionya. Jadi kepengen nonton langsung disono. He…




|

Aku punya mimpi backpacking ke eropa, Melihat klub kebanggaan Main di San Siro. Bersama para Ultras Milanisti disana menyanyi teriakan yel yel untuk mendukung Milan. Yang paling indah ketika nonton pertandingan derby dengan tetangga sebelah trus ngeliat Milan menang. Bener – bener impian yang indah. Tak lupa untuk pergi ke Sisilia, Pulau Sardinia. Ingin melihat asal para mafioso. Oya roma juga harus dikunjungi. Nengokin Vatikan juga boleh.:-p

Setelah itu aku kepengen mengunjungi Paris. City of Love. Terlebih lagi kalo bisa kesana dengan pasangan. He…. Keren… jadi pengen mempraktekan apa yang dilihat di film – film tentang paris. Kota – kota di Perancis lainnya masih butuh dicari tahu.

Setelah backpacking ke Italy dan Paris, aku pengen menjelajahi Inggris. Pengen ngeliat negara asal Sepak Bola, mengunjungi Manchester, London (multi culture city). Aku pengen jalan – jalan mengelilingi suasana perkampungan inggris yang sangat elegan. Mungkin sedikit menyeberang ke skotlandia. Pengen melihat kampung halaman William Wallace. He…

Italy, Paris, Inggris, Skotlandia sudah. Yang lain menyusul. Belanda dengan Amrsterdam, Den Hag maupun Arnhem juga menggoda. Tak lupa tetangganya Belgia, pengen melihat Bastogne yang terkenal dengan batle of Bulge-nya. Jerman dengan Berlin, Munchen, Frankfurt sudah mulai muncul dimimpiku. Tak lupa Yunani dan Spanyol.

Ugh.. Sungguh mimpi yang bener – bener indah. He.. masih berupaya untuk menjadikannya nyata. Karena targetku sekarang pengen merasakan berjalan dipulau - pulau besar yang membentang dari Sumatera ke Papua sono... (ini juga masih mimpi).



|
01 Januari 2008
Tahun baru...

Resolusi baru.... tak berharap menjadi resolusi tak berguna lagi....

Mimpi baru... semoga tak hanya cuma menjadi mimpi penghias tidur....

ingin berganti suasana baru... sudah bosan dengan suasana tahun yang lalu....

semoga tidak hanya menjadi harapan yang percuma....

|