27 Februari 2012
1.       Pengertian proyek IT / IS :
a.       System Migration projects
Merupakan tipe proyek dimana terjadi perpindahan dari system operasi lama ke lingkungan operasi baru, dimana terdapat penambahan kapasitas atau kemampuan dari system dimana system lama tidak mampu mengatasi / melayani kebutuhan organisasi.
Proyek terkadang dibagi atas beberapa sub proyek disebabkan besarnya ruang lingkup dari proyek tersebut. Pengembangan dilakukan atas kebutuhan dimana terkadang ada penambahan fungsi atapung penghilangan fungsi yang tidak sesuai. Pada umunya, proyek ini juga berpengaruh terhadap pengembangan infrastruktur atau hardware pendukung dari system baru tersebut. Proyek ini dinyatakan berhasil jika para pengguna merasakan bahwa system baru dapat berjalan dengan baik dan tanpa hambatan.

b.      Outsourcing (and in-sourcing) projects
Merupakan tipe proyek IT dimana pelaksanaan proyek dikontrakan kepada pihak lain / kosultan (out-sourcing) atau memberikan tanggung jawab kepada satu bagian dalam perusahaan (in-sourcing). Tujuan dari out-sourcing agar perusahaan dapat berkonsentrasi secara penuh terhadap bisnis inti, dimana permasalahan proyek cukup dipikirkan oleh perusahaan out-sourcing atau konsultan proyek tersebut. Namun terkadang terdapat tujuan lain yaitu agar dapat menurunkan biaya proyek sekecil mungkin.
Pada intinya out-sourcing memberikan kekuasaan penuh kepada pihak out-source / konsultan untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan terhadap proyek tersebut, seperti programmer, software, hardware dan sebagainya. Sedangkan perusahaan penyewa tinggal menyediakan dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
Pada in-sourcing, perusahaan memberikan tanggung jawab pengembangan kepada sumber daya manusia yang berada di perusahaannya. In-sourcing diambil sebagai pilihan proyek disebabkan karena para pegawai / manajer pelaksanan proyek mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan dan proses bisnis perusahaan.
Terdapat beberapa model outsourcing antara lain adalah :
a.       Contracting
b.      Outsourcing
c.       In Sourcing
d.      Co-sourcing

2.       Tantangan dari type proyek IT
a.       System Migration projects
Beberapa tantangan atau hambatan yang mungkin muncul dari pelaksanaan proyek Information Technology yang bertipe System Migration adalah :
                           i.      Biaya yang dibutuhkan sangat besar.
                         ii.      Perubahan terkadang tidak berjalan mulus, pada perusahaan kecil menengah tidak terlalu berpengaruh. Namun pada perusahaan besar akan menjadikan proses bisnis lumpuh, contoh Garuda Indonesia.
                        iii.      Dibutuhkan pelatihan kembali terhadap pegawai atas system baru.
b.      Outsourcing (and in-sourcing) projects
Beberapa tantangan yang mungkin muncul pada saat pelaksanaan outsourcing projects antara lain adalah :
                           i.      Biaya pengembangan sangat tinggi, sangat tergantung kepada pihak outsource.
                         ii.      Resiko ketidak berhasilan sangat tinggi disebabkan ketidak sesuaian antara kebutuhan dengan proses bisnis.
                        iii.      Proses pembelajaran terhadap system yang dihasilkan kepada pegawai / pelaksana terkadang membutuhkan waktu yang lama

3.       Menjelaskan contoh jenis proyek TI
a.       System Migration Projects
Salah satu contoh jenis proyek system migrations antara lain adalah penerapan ERP pada perusahaan maupun organisasi pada sector public. Contoh nyata dari penerapan ERP sebagai proyek system migration antara lain adalah penerapan ERP pada PT. Telkom, PT. Pertamina dan PT. KAI. Khusus untuk PT. Telkom dan PT. Pertamina yang dianggap sebagai proyek penerapan ERP yang berhasil menerapkan ERP berbasis SAP. Salah satu alasan PT. Telkom menerapkan system ERP adalah untuk meningkatkan integrasi antar unit-unit bisnis yang ada di dalamnya, yaitu HR Finance, Marketing dan Finance. Dalam penerapannya, komite IT PT. Telkom memilih Magnus Consulting danAnderson Consulting sebagai partner dalam implementasi system. Target waktu pengembangan dan peralihan adalah 2 tahun sejak tahun 2002 dan system baru mulai dijalankan tahun 2004.
b.      Outsourcing Projects
Salah satu contoh jenis proyek outsourcing adalah Metrodata. Perusahaan-perusahaan yang telah memakai jasa outsourcing dari Metrodata antara lain International Nickel Indonesia (INCO), Citibank, ABN Amro, Charoen Pokhphan Indonesia, DHL Indonesia dan Mitra Adi Perkasa. IT Outsourcing yang biasa dipercayakan antara lain:

4.       Manage proyek
a.       System Migration Projects
Dalam memutuskan untuk mengadakan proyek ini diperlukan analisis study kelayakan yang memperhitungkan factor langsung maupun tidak langsung. Untuk studi kelayakan dapat  diperhitungkan melalui metode-metode yang umum dilakukan seperti NPV, ROI, IRR dan CBA. Komponen biaya langsung dari poyek ini antara lain environment operating cost, hardware cost, software cost, installation and configuration, overhead, training cost dan maintenance cost. Biaya tidak langsung terbagi menjadi dua, yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya organisasi tidak langsung. Ketika seorang pegawai memperoleh ketrampilan baru dari pengenalan system yang baru tersebut, mereka akan meminta kenaikan gaji atau mereka akan berpindah ke perusahaan competitor (turnover pegawai). Selain itu perubahan proses bisnis akan menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas untuk sementara waktu dikarenakan perubahan tersebut masih dalam tahap adaptasi. Komponen biaya langsung mungkin dapat dengan mudah ditanggulangi, namun komponen biaya tidak langsung yang sulit. Manajemen proyek yang baik diperlukan untuk meminimalkan resiko-resiko dalam merubah organisasi secara menyeluruh agar migrasi system dapat berjalan dengan lancer.
b.      Outsourcing projects
Proyek outsourcing dapat dimanage secara mudah. Hal tersebut dikarenakan adanya risk acceptance ke perusahaan outsourcing. Namun, apabila terjadi komunikasi yang tidak lancer akan dapat menimbulkan resiko lain. Inti dari proyek ini adalah komunikasi. Perusahaan vendor sebagai penyedia jasa outsourcing dan perusahaan client sebagai pengguna jasa outsourcing harus sejalan dan seide untuk mewujudkan tujuan organisasi. Perusahaan outsourcing harus benar-benar paham dan berpikiran terbuka akan proses bisnis organisasi lain yang akan menjadi tanggung jawab mereka.

Bibliography

putri, a. a. (2011, December 7th). http://archangelaputeri.wordpress.com/2011/12/07/erp-dan-penerapannya-2/. Retrieved Februari 20th, 2012, from archangelaputri.wordpress.com.
Rizka Hadiwiyanti, Mudjahidin, ST, MT, Mahendrawathi Er, ST, M.Sc, Ph.d. (n.d.). analisis ekonomi proyek implementasi ERP dengan memperhatikan faktor tidak langsung dan tidak berwujud.
Samoyo. (2010, Juli 10). Blog Sasmoyo. Retrieved Februari 20, 2012, from Sasmoyo Blog Student: http://sasmoyo.blogstudent.mb.ipb.ac.id/

Teman kelompok : Rizky Dian Bareta kandangberux.blogspot.com
26 Februari 2012
Pengertian
Menurut Soeharto, proyek merupakan suatu kegiatan yang terlaksana dalam batas waktu terbatas dengan sumber daya yang terbatas pula untuk menghasilkan suatu hal tertentu. Sedangkan menurut Project Body of Knowlegde (PMBOK), proyek berarti sebuah usaha yang dilakukan untuk membuat sebuah produk ataupun layanan.
Beberapa contoh pelaksanaan proyek pada industry manufacture antara lain adalah :
·         Pembangunan Gedung bertingkat
·         Pembangunan Jalan raya / tol
·         Pembangunan jembatan
·         Dan lain sebagainya
Batasan
Pada prinsipnya, proyek terbagi atas 3 (tiga) unsur atau ciri khas, yaitu :
1.       Jangka waktu terbatas (temporary)
2.       Hasil akhir (goal) telah ditentukan sebelumnya
3.       Sumber daya telah ditentukan
Ketiga batasan yang disebut diatas bisa disebut juga sebagai triangle constraint, ketiga batasan tersebut saling mempengaruhi. Sehingga jika salah satu sisi tidak sesuai dengan target maka akan berpengaruh dengan sisi yang lain. Ketika sebuah proyek berjalan, manajemen harus mampu mengintegrasikan masing – masing komponen dengan menambahkan komponen keamanan sebagai unsur tengahnya.
 







Namun perkembangan dalam manajemen proyek telah memperluas batasan menjadi 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen – komponen tersebut adalah :
1.       Budget
2.       Scope
3.       Resources
4.       Schedule
5.       Quality
Komponen diatas masing – masing memiliki resiko, baik resiko yang sudah diprediksi maupun yang tidak dapat diprediksi. Tugas manajemen proyek agar proyek tetap dapat terlaksana dengan me-maintain resiko tersebut agar tidak mengganggu jalannya proyek. Manajemen juga diharapkan untuk mampu me-manage permasalahan yang terjadi baik itu dalam lingkup teknis maupun dalam lingkup social yang disesuaikan dengan demografi ataupun keadaan lokasi proyek.
PMBOK
Pada awalnya, manajemen proyek bukan dianggap sebagai sebuah cabang keilmuan. Untuk itulah beberapa ahli manajemen yang tergabung dalam Project Management Institute (PMI) menyusun sebuah standar istilah dalam bidang manajemen proyek yang disebut A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide). PMBOK terdiri atas 42 proses yang digabungkan menjadi 5 proses dasar yaitu Inisiasi, Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan dan pengendalian serta Penutupan. selain kelima proses dasar tersebut, terdapat 9 area pengetahuan dasar yaitu :
1.       Integration management
2.       Scope
3.       Time
4.       Cost
5.       Quality
6.       Human Resource Management
7.       Communication
8.       Risk
9.       Procurement
Scope Management
Area ini membahas mengenai ruang lingkup dari proyek, scope management terdiri atas :
1.       Scope planning, penentuan bagian pekerjaan apa saja yang dimasukkan ke dalam proyek dan pekerjaan apa saja yang tidak termasuk proyek.
2.       Scope definition, pendefinisian dengan secara jelas kegiatan dan rinciannya, seperti pembangunan tembok harus menggunakan jenis batu bata apa, semen merk apa dsb
3.       Create WBS (work breakdown structure), pembuatan skema breakdown yang lebih memperjelas rincian dari proyek dan kegiatan
4.       Scope verification, setelah WBS dibuat, perlu dilakukan verifikasi dengan owner mengenai apakah WBS yang telah dibuat telah sesuai dengan apa yang diinginkan owner ataukah diperlukan perubahan kembali
5.       Scope control, manajemen ketika terdapat perubahan dalam pelaksanaan proyek.
Time management
Time management merupakan area dalam proyek yang mengatur manajemen waktu sehingga proyek dapat dikerjakan sesuai dengan kerangka waktu yang telah direncanakan. Time management terdiri atas :
1.       Activity definition, pendefinisian aktivitas yang akan dikerjakan
2.       Activity sequencing, pendefinisian urutan pekerjaan
3.       Resource estimating, memperkirakan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap pekerjaan
4.       Duration estimating, memeperkirakan durasi waktu masing-masing pekerjaan dilakukan
5.       Schedule development and control
Pada time management ini, manajer proyek dapat menghitung rencana waktu proyek dengan rumus :
Estimasi durasi = input/output = volume/productivity
Walaupun dalam keadaan nyata terdapat factor – factor yang berpengaruh terhadap jalannya pelaksanan proyek yaitu material, kondisi tempat proyek dan peralatan.
Cost management
Area ini terdiri atas :
1.       Cost estimating
2.       Cost budgeting
3.       Cost control
Estimasi biaya proyek
Beberapa tahapan dalam melakukan penghitungan biaya proyek uang dilakukan oleh para stake holder.
1.       Estimasi kasar oleh pemilik proyek, parametric estimation dengan kemungkinan kesalahan 15-30 %
2.       Estimasi pendahuluan, dilakukan oleh konsultan perencana dengan metode bottom-up, dengan tingkat kesalahan 10-15%
3.       Estimasi detail, dilakukan oleh kontraktor, dengan metode bottom-up dan tingkat kesalahan mencapai 5-10%
Pendanaan proyek
Sumber dana dari proyek terdiri atas beberapa tipe yaitu :
1.       Dana pemerintah
2.       Dana swasta
3.       Kerjasama pemerintah dan swasta (public private partnership)

Quality management
Dalam melakukan control terhadap kualitas hasil proyek, PMBOK mengatur tahapannya dalam 3 bagian yaitu :
1.       Quality planning : time, cost, product defect, design/contract, partnership and supply chain
2.       Quality assurance : prosedur agar produk berkualitas, seperti penyusunan SOP
3.       Quality control, memastikan bahwa hasil telah sesuai dengan perencanaan.
Risk management
Terdiri dari :
1.       Risk identification
2.       Risk analysis
3.       Risk response
4.       Risk monitoring and control
Sedangkan tipe-tipe risk style :
1.       Risk lover, merupakan orang-orang yang suka dengan resiko, seringkali dianggap sebagai tantangan yang harus ditaklukkan
2.       neutral,
3.       avers, lebih suka menghindari resiko.
Sedangkan Risk response terbagi menjadi empat kategori :
1.       Avoid, menghindari resiko
2.       reduction, mengurangi resiko yang datang
3.       transfer, memindahkan resiko ke pihak lain misalnya dengan asuransi.
4.       Acceptance, menerima resiko yang dating
E-procurement
Saat ini, beberapa organisasi maupun lembaga pemerintahan telah melaksanakan proses pelelangan pelaksana proyek dengan bantuan website. Proses pelelangan tersebut disebut sebagai e-procurement. Proses e-procurement tersebut semakin banyak digunakan karena tidak ada pertemuan secara langsung antara para stake holder sehingga tingkat kecurangan dapat diminimalisasi.

Disarikan dari Kuliah Tamu Manajemen Proyek oleh Tri Joko Wahyu Adi, Ph. D, Dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Surabaya.
20 Februari 2012
Sejak pertengahan tahun 2011 kemarin, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri melaksanakan proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) untuk menggantikan system lama. Proyek dengan anggaran sebesar 5.9 Trilyun rupiah merupakan salah satu proyek terbesar yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2011.

Proyek e-KTP ini dilaksanakan untuk melakukan pendataan penduduk secara elektronik (database terpusat), dimana nantinya tiap penduduk mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK). Penggunaan NIK ini nantinya diharapkan agar tidak ada lagi data penduduk ganda seperti yang dialami saat ini. Dimana terdapat banyak penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk lebih dari satu.

Proyek dengan dana anggaran sebesar 5.4 Triliun ini melibatkan beberapa perusahaan dan konsultan, baik dalam bidang teknologi maupun bidang lainnya. Hal tersebut disebabkan proyek e-KTP ini membutuhkan berbagai peralatan teknologi untuk menjalankannya. Peralatan tersebut antara lain kamera digital, alat perekam sidik jari, perekam retina mata dan lain sebagainya. Belum lagi jika dikaitkan pada penyimpanan data penduduk terpusat nantinya, dipastikan memerlukan komputer server untuk menyimpan database.

Peralatan – peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek e-KTP tersebut, didapatkan melalui proses tender dari berbagai vendor. Vendor – vendor yang mengikuti proses tender tersebut terdiri dari berbagai perusahaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Vendor – vendor tersebut tertarik mengikuti pelaksanaan tender disebabkan besarnya nilai proyek maupun besarnya lingkup proyek itu sendiri.

Melihat besarnya proyek dimana Kemendagri sebagai otorisator harus mendaftar 170 jutaan lebih penduduk dengan batas umur minimal 17 tahun, dipastikan terdapat berbagai hambatan maupun tantangan yang dihadapi proyek tersebut. Seperti bagaimana pihak vendor harus mampu mengintegrasikan tiap alat yang digunakan agar dapat digunakan secara maksimal. Permasalahan kekurangan peralatan untuk melayani perekamana data penduduk di beberapa daerah. Sampai dengan masalah keamanan data pribadi para penduduk yang akan dientrikan terhadap database tersebut. Belum lagi permasalahan tuduhan korupsi dana anggaran tersebut yang diisukan oleh beberapa pihak.

Diluar permasalahan diatas, Kemendagri sebagai otorisator telah menyusun berbagai solusi agar hambatan maupun tantangan yang dihadapi dapat dengan cepat diselesaikan. Mulai dengan pelaksanaan sosialisasi terhadap stake holder maupun petugas pelaksana sampai dengan bekerjasama dengan pihak terkait untuk melaksanakan audit terhadap proyek tersebut. Selain itu Kemendagri juga berupaya agar semua proses dapat bekerja dengan baik serta berakhir sesuai dengan jadwal.

Disarikan dari berbagai sumber

soft-copy : http://dl.dropbox.com/u/13802775/Tugas%201-b.pdf
19 Februari 2012